Abstrak
?Unit motorik? atau ?otot? telah lama dianggap sebagai elemen kuantum dalam pengendalian gerakan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir penelitian baru telah membuktikan adanya interaksi yang kuat antara serat otot dan jaringan ikat intramuskular, serta antara otot dan fasia, yang menunjukkan bahwa otot tidak dapat lagi dianggap sebagai satu-satunya elemen yang mengatur gerakan. Selain itu, persarafan dan vaskularisasi otot sangat terkait dengan jaringan ikat intramuskular. Kesadaran ini mendorong Luigi Stecco, pada tahun 2002, untuk menciptakan istilah baru, ?unit miofasial?, untuk menggambarkan hubungan ketergantungan bilateral, baik anatomis maupun fungsional, yang terjadi antara fasia, otot, dan elemen aksesori. Tujuan dari tinjauan naratif ini adalah untuk memahami dukungan ilmiah untuk istilah baru ini, dan apakah benar untuk menganggap unit miofasial sebagai elemen dasar fisiologis untuk pengendalian motorik perifer.
Kesimpulan
Di antara semua elemen yang terlibat dalam kontraksi otot, jaringan ikat intramuskular semakin penting, dan pada saat yang sama, unit motorik tidak dapat lagi dianggap sebagai satu-satunya elemen untuk pengaturan gerakan. Tinjauan naratif ini mendukung hipotesis bahwa semua gerakan dihasilkan oleh berbagai elemen penting seperti fasia (jaringan ikat), saraf (MS), dan pembuluh (limfatik dan vaskular). Semua elemen ini bekerja secara sinergis untuk mengatur gerakan dengan cara yang paling efisien (Gambar 1). Kemampuan untuk memodulasi unit motorik yang sinergis, yang terlokalisasi di otot-otot tetangga, akan memfasilitasi gerakan, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi stres sendi.
Sebagai kesimpulan, untuk menilai model pengaturan gerakan yang lebih komprehensif, tampaknya masuk akal untuk memasukkan hubungan dependen bilateral, baik anatomis maupun fungsional, yang terjadi antara fasia, otot, dan elemen aksesori, semuanya termasuk dalam entitas yang disebut unit myofascial yang mewakili elemen dasar fisiologis untuk koordinasi motorik perifer.